Logo yang terlihat diatas atas prakarsa dari Bapak Candra Eko Suwasono, S.Kom, S.Pd, dengan bentuk segi lima melengkung berwarna biru, diapit oleh nama sekolah dan dinas pendidikan, serta memiliki logo Tut Wuri Handayani di tengahnya, mengandung filosofi yang mendalam tentang pendidikan dan peranannya dalam masyarakat.
Segi Lima Melengkung: Pondasi Kuat dan Fleksibilitas
Bentuk Segi Lima: Melambangkan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Ini menunjukkan bahwa pendidikan yang diselenggarakan berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila, mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Segi lima juga bisa diartikan sebagai lima aspek penting dalam pendidikan: spiritual, intelektual, emosional, sosial, dan fisik.
Bentuk Melengkung: Menyimbolkan fleksibilitas, adaptabilitas, dan kesinambungan. Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan adalah kunci. Kelengkungan juga dapat melambangkan rangkulan dan perlindungan, menunjukkan bahwa sekolah adalah tempat yang aman dan mendukung bagi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang.
Warna Biru: Warna biru secara universal diasosiasikan dengan intelektualitas, kebijaksanaan, kedamaian, dan kepercayaan. Dalam konteks pendidikan, biru mencerminkan suasana belajar yang kondusif, mendalam, dan penuh inspirasi. Ia juga dapat melambangkan langit luas dan lautan dalam, yang menyiratkan harapan, potensi tak terbatas, dan kedalaman ilmu pengetahuan yang akan diperoleh.
Logo Tut Wuri Handayani: Spirit Kepemimpinan Pendidikan
Posisi di Tengah: Penempatan logo Tut Wuri Handayani di tengah adalah inti dari filosofi ini. Sesuai dengan semboyan Ki Hajar Dewantara, ini menegaskan bahwa sekolah dan dinas pendidikan berkomitmen untuk:
Ing Ngarsa Sung Tuladha: Memberi teladan di depan (pemimpin dan pendidik menjadi contoh baik bagi peserta didik).
Ing Madya Mangun Karsa: Membangun kemauan dan semangat di tengah (mendorong kreativitas dan inisiatif peserta didik).
Tut Wuri Handayani: Mengikuti dari belakang dengan memberi dorongan (memberikan dukungan dan bimbingan agar peserta didik mandiri dan berdaya).
Keberadaan logo ini menegaskan bahwa tujuan utama pendidikan adalah membentuk karakter, kemandirian, dan memberdayakan peserta didik untuk meraih masa depan.
Nama Sekolah dan Dinas Pendidikan: Identitas dan Jaringan Dukungan
Nama Sekolah: Menunjukkan identitas dan lembaga yang menjalankan proses pendidikan secara langsung. Ini adalah wadah konkret tempat pembelajaran terjadi.
Dinas Pendidikan: Melambangkan dukungan, regulasi, dan supervisi dari pemerintah. Keberadaannya menggarisbawahi bahwa pendidikan adalah upaya kolektif yang terintegrasi dalam sistem pendidikan nasional, memastikan standar dan kualitas pendidikan. Penempatannya mengapit logo utama menunjukkan bahwa keduanya adalah pilar penting yang menopang jalannya pendidikan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, logo ini mencerminkan sebuah institusi pendidikan yang:
Berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila dan memiliki fondasi yang kokoh.
Fleksibel dan adaptif terhadap dinamika zaman.
Menjunjung tinggi semangat kepemimpinan Ki Hajar Dewantara, yaitu membimbing, mendorong, dan memberdayakan peserta didik.
Berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang bijaksana, damai, dan penuh inspirasi (diwakili warna biru).
Merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional, didukung dan diawasi oleh Dinas Pendidikan.
Logo ini adalah representasi visual dari harmoni antara idealisme pendidikan, praktik nyata di lapangan, dan dukungan kelembagaan, dengan tujuan akhir menciptakan generasi penerus yang berkarakter, cerdas, dan mandiri.
Dalemnya. Tidak disangka. Dari 1 saja bisa mendalam seperti itu
BalasHapus