Kamis, 31 Juli 2025

Filosofi Logo: Harmoni Pendidikan dalam Bingkai Kehidupan

 


Logo yang terlihat diatas atas prakarsa dari Bapak Candra Eko Suwasono, S.Kom, S.Pd, dengan bentuk segi lima melengkung berwarna biru, diapit oleh nama sekolah dan dinas pendidikan, serta memiliki logo Tut Wuri Handayani di tengahnya, mengandung filosofi yang mendalam tentang pendidikan dan peranannya dalam masyarakat.


Segi Lima Melengkung: Pondasi Kuat dan Fleksibilitas

  • Bentuk Segi Lima: Melambangkan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Ini menunjukkan bahwa pendidikan yang diselenggarakan berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila, mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Segi lima juga bisa diartikan sebagai lima aspek penting dalam pendidikan: spiritual, intelektual, emosional, sosial, dan fisik.

  • Bentuk Melengkung: Menyimbolkan fleksibilitas, adaptabilitas, dan kesinambungan. Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan adalah kunci. Kelengkungan juga dapat melambangkan rangkulan dan perlindungan, menunjukkan bahwa sekolah adalah tempat yang aman dan mendukung bagi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang.

  • Warna Biru: Warna biru secara universal diasosiasikan dengan intelektualitas, kebijaksanaan, kedamaian, dan kepercayaan. Dalam konteks pendidikan, biru mencerminkan suasana belajar yang kondusif, mendalam, dan penuh inspirasi. Ia juga dapat melambangkan langit luas dan lautan dalam, yang menyiratkan harapan, potensi tak terbatas, dan kedalaman ilmu pengetahuan yang akan diperoleh.


Logo Tut Wuri Handayani: Spirit Kepemimpinan Pendidikan

  • Posisi di Tengah: Penempatan logo Tut Wuri Handayani di tengah adalah inti dari filosofi ini. Sesuai dengan semboyan Ki Hajar Dewantara, ini menegaskan bahwa sekolah dan dinas pendidikan berkomitmen untuk:

    • Ing Ngarsa Sung Tuladha: Memberi teladan di depan (pemimpin dan pendidik menjadi contoh baik bagi peserta didik).

    • Ing Madya Mangun Karsa: Membangun kemauan dan semangat di tengah (mendorong kreativitas dan inisiatif peserta didik).

    • Tut Wuri Handayani: Mengikuti dari belakang dengan memberi dorongan (memberikan dukungan dan bimbingan agar peserta didik mandiri dan berdaya).

  • Keberadaan logo ini menegaskan bahwa tujuan utama pendidikan adalah membentuk karakter, kemandirian, dan memberdayakan peserta didik untuk meraih masa depan.


Nama Sekolah dan Dinas Pendidikan: Identitas dan Jaringan Dukungan

  • Nama Sekolah: Menunjukkan identitas dan lembaga yang menjalankan proses pendidikan secara langsung. Ini adalah wadah konkret tempat pembelajaran terjadi.

  • Dinas Pendidikan: Melambangkan dukungan, regulasi, dan supervisi dari pemerintah. Keberadaannya menggarisbawahi bahwa pendidikan adalah upaya kolektif yang terintegrasi dalam sistem pendidikan nasional, memastikan standar dan kualitas pendidikan. Penempatannya mengapit logo utama menunjukkan bahwa keduanya adalah pilar penting yang menopang jalannya pendidikan.


versi black white


Kesimpulan

Secara keseluruhan, logo ini mencerminkan sebuah institusi pendidikan yang:

  • Berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila dan memiliki fondasi yang kokoh.

  • Fleksibel dan adaptif terhadap dinamika zaman.

  • Menjunjung tinggi semangat kepemimpinan Ki Hajar Dewantara, yaitu membimbing, mendorong, dan memberdayakan peserta didik.

  • Berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang bijaksana, damai, dan penuh inspirasi (diwakili warna biru).

  • Merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional, didukung dan diawasi oleh Dinas Pendidikan.

Logo ini adalah representasi visual dari harmoni antara idealisme pendidikan, praktik nyata di lapangan, dan dukungan kelembagaan, dengan tujuan akhir menciptakan generasi penerus yang berkarakter, cerdas, dan mandiri.

Minggu, 20 Juli 2025

Sejarah Volkschool di Kepanjen hingga Menjadi SD Negeri 1 Kepanjen

Sejarah SD Negeri 1 Kepanjen tidak bisa dilepaskan dari perjalanan panjang pendidikan di Indonesia, terutama dimulai dari era kolonial Belanda dengan keberadaan Volkschool atau Sekolah Rakjat. Meskipun tanggal pasti berdirinya Volkschool pertama di Kepanjen sulit ditemukan dalam catatan publik, kita bisa menelusuri garis waktu dan perkiraan transformasinya.

---

Era Volkschool (Awal Abad ke-20)

Pada awalnya, Volkschool didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda sekitar tahun 1900-an di berbagai daerah di Jawa, termasuk di Kecamatan Kepanjen, yang pada masa itu merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Malang. Nama "Volkschool" sendiri berasal dari bahasa Belanda yang berarti "Sekolah Rakyat," yang menunjukkan bahwa sekolah ini diperuntukkan bagi rakyat pribumi, meskipun terbatas pada kelompok tertentu yang dianggap "layak" mengikuti pendidikan dasar.

Pendirian Volkschool secara massal di Hindia Belanda (nama Indonesia saat itu) dipicu oleh implementasi Politik Etis pada awal abad ke-20. Pemerintah kolonial menyadari perlunya pendidikan dasar bagi pribumi, baik untuk mengurangi buta huruf maupun untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil tingkat rendah di sektor pertanian (terutama perkebunan yang banyak di Malang Raya) dan administrasi.

Pada tahun 1907, Gubernur Jenderal J.B. van Heutsz mengeluarkan instruksi untuk mendirikan Sekolah Desa (Volkschool) di berbagai wilayah. Sebagai ibu kota Kabupaten Malang, Kepanjen yang merupakan pusat pemerintahan dan memiliki aktivitas ekonomi signifikan, kemungkinan besar menjadi salah satu daerah prioritas untuk pendirian Volkschool ini. Sekolah-sekolah ini umumnya menyediakan pendidikan dasar selama 3 tahun, dengan fokus pada membaca, menulis (huruf Latin), dan berhitung. Tujuannya adalah untuk mendidik masyarakat pribumi agar menjadi pekerja yang patuh dan produktif, namun tidak untuk mencapai jenjang pendidikan tinggi.

Volkschool di Kepanjen merupakan salah satu sekolah yang bertujuan memberikan pendidikan dasar kepada anak-anak pribumi. Namun, kurikulum yang diajarkan pada masa itu lebih berfokus pada pengajaran yang mengarah pada kepentingan pemerintah kolonial, seperti bahasa Belanda, keterampilan yang dibutuhkan dalam pemerintahan kolonial, serta keterampilan praktis yang mendukung pengelolaan wilayah jajahan.

Volkschool bukanlah sekolah yang diperuntukkan bagi semua anak pribumi. Hanya sebagian anak-anak dari kalangan tertentu yang dapat mengaksesnya, seperti anak-anak dari keluarga yang dianggap mampu atau bekerja di lingkungan pemerintahan Belanda. Pada masa itu, sistem pendidikan sangat dibedakan antara kalangan Eropa dan pribumi. Volkschool merupakan upaya terbatas untuk menyediakan pendidikan bagi kalangan pribumi, meskipun pendidikan yang diberikan masih sangat terbatas dan tidak mengarah pada pembentukan karakter nasional Indonesia.

Selain itu, pendidikan yang diberikan di Volkschool juga sangat terbatas pada keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung. Di sisi lain, pendidikan lebih lanjut, seperti sekolah menengah atau pendidikan tinggi, hanya tersedia untuk kalangan Eropa atau mereka yang memiliki hubungan dengan pemerintah kolonial.

---

Transformasi Menjadi Sekolah Rakyat (Masa Pendudukan Jepang dan Awal Kemerdekaan)

Ketika Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942, sistem pendidikan mengalami perubahan. Nama Volkschool kemudian diubah menjadi Sekolah Rakjat (SR). Durasi pendidikan pun diperpanjang menjadi 6 tahun, yang menjadi standar pendidikan dasar yang kemudian diwarisi oleh Indonesia merdeka.

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, terjadi perubahan besar dalam sistem pendidikan di seluruh Indonesia, termasuk di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Sistem pendidikan yang dulu diajarkan di Volkschool, yang lebih mengutamakan kepentingan kolonial, mulai diubah menjadi sistem yang lebih bersifat nasional dan demokratis, sesuai dengan semangat kemerdekaan Indonesia.

Pada tahun 1950-an, pemerintah Indonesia mulai melakukan reformasi di sektor pendidikan untuk menanggalkan pengaruh kolonial dan menanamkan semangat nasionalisme dalam kurikulum yang diajarkan. Oleh karena itu, Volkschool yang ada di Kepanjen mengalami perubahan nama dan fungsi. Nama Volkschool yang identik dengan masa penjajahan Belanda diubah menjadi Sekolah Dasar Negeri.

---

Perjalanan Menuju SD Negeri 1 Kepanjen

Dalam semangat nasionalisasi dan perluasan pendidikan pasca-kemerdekaan, banyak Sekolah Rakjat (SR) yang sudah ada kemudian dinegerikan dan diberi nama sesuai dengan penomorannya di kecamatan masing-masing. Di sinilah kemungkinan besar Sekolah Rakyat tertua atau yang paling strategis di Kepanjen kemudian menjadi SD Negeri 1 Kepanjen. Penamaan "Negeri 1" seringkali menunjukkan bahwa sekolah tersebut adalah sekolah dasar negeri pertama atau tertua yang ada di suatu wilayah kecamatan.

Meskipun data resmi Kemendikbudristek mencatat SK Pendirian SD Negeri 1 Kepanjen pada 17 Januari 2017, ini kemungkinan besar adalah SK pembaharuan atau penyesuaian administratif yang dilakukan sebagai bagian dari pembaruan data sistem pendidikan. Sangat jarang sebuah sekolah negeri "Nomor 1" baru didirikan sepenuhnya pada tanggal tersebut. Kebanyakan SD Negeri 1 di berbagai daerah memiliki akar sejarah yang jauh lebih tua, seringkali berasal dari Volkschool atau SR pada masa kolonial.

---

Menggali Lebih Jauh Sejarah Perubahan Nama SD Negeri 1 Kepanjen

Untuk menelusuri perubahan nama SD Negeri 1 Kepanjen di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur secara mundur ke belakang, kita perlu memahami bahwa riwayat nama sekolah dasar seringkali berkaitan dengan sistem pendidikan yang berlaku pada masanya. Berdasarkan informasi umum mengenai sejarah pendidikan di Indonesia, urutan perubahan nama yang paling mungkin terjadi sebelum menjadi SD Negeri 1 Kepanjen adalah sebagai berikut:

*SD Negeri 1 Kepanjen (Saat Ini): Ini adalah nama yang digunakan saat ini. Penomoran "1" biasanya menunjukkan bahwa sekolah ini adalah salah satu sekolah dasar negeri tertua atau pertama yang didirikan di wilayah tersebut setelah berlakunya sistem penomoran sekolah dasar negeri.

*SD Kepanjen 01:  sebelum didata ulang dan dibuatkan SK administratif terbaru tahun 2012.

*SDN Kepanjen I atau SD Negeri Kepanjen I: Sebelum format penamaan baku seperti sekarang, seringkali sekolah dasar negeri dinamai dengan penambahan angka Romawi atau angka biasa setelah nama desa/kelurahan/kecamatan. Ini umum terjadi pada perubahan Orde Lama ke era Orde Baru. Sekitar tahun 1960.

*Sekolah Dasar (SD) atau Sekolah Rakjat (SR) 6 Tahun Kepanjen: Mundur lebih jauh, sekolah-sekolah dasar di Indonesia dikenal dengan nama *Sekolah Rakjat (SR)* pada masa kemerdekaan awal hingga sekitar tahun 1970-an. Pada masa ini, penamaan seringkali lebih sederhana, misalnya "SR Kepanjen".

*Volkschool (Sekolah Desa) atau Hollandsch-Inlandsche School (HIS) / Schakelschool: Pada masa kolonial Belanda, pendidikan dasar untuk pribumi umumnya terbagi menjadi beberapa jenis. Volkschool adalah sekolah desa tiga tahunan, sedangkan Hollandsch-Inlandsche School (HIS) adalah sekolah dasar tujuh tahunan untuk bumiputera kelas atas. Ada juga Schakelschool yang menjadi jembatan antara Volkschool dan MULO (setingkat SMP). Sangat mungkin bahwa cikal bakal SD Negeri 1 Kepanjen berasal dari salah satu jenis sekolah ini, tergantung pada lokasi dan statusnya di masa itu. Jika berada di pusat Kepanjen, kemungkinan besar memiliki akar dari HIS atau sekolah yang setara.


dikutip dari beberapa sumber dan arsip

Musholla Ad Durus: Pusat Spiritualitas dan Pembentukan Karakter

 Musholla Ad Durus bukan sekadar bangunan biasa di lingkungan SD Negeri 1 Kepanjen, melainkan jantung spiritual yang berdenyut di tengah hiruk pikuk aktivitas belajar. Nama "Ad Durus" sendiri memiliki makna yang mendalam, yaitu "Pembelajaran" atau "Pelajaran-Pelajaran". Ini merefleksikan fungsi utamanya sebagai tempat di mana nilai-nilai agama diajarkan dan diamalkan, menjadi fondasi bagi pembentukan karakter peserta didik yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia

Musholla Ad Durus dirancang untuk menciptakan suasana yang tenang dan nyaman, mendukung kekhusyukan dalam beribadah dan belajar agama. Dengan desain yang sederhana namun fungsional, musholla ini menjadi tempat yang representatif untuk melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan sekolah.


Fungsi dan Kegiatan:

*Pusat Ibadah: Setiap hari, Musholla Ad Durus menjadi tempat bagi siswa, guru, dan staf untuk menunaikan salat Dhuha berjamaah sebelum memulai pelajaran, serta salat Dzuhur.

*Pembelajaran Agama: Musholla ini juga berfungsi sebagai ruang kelas alternatif untuk pelajaran pendidikan agama Islam, terutama saat praktik ibadah atau pengajian rutin. Guru-guru agama sering memanfaatkan musholla untuk mengajarkan tata cara salat, membaca Al-Qur'an, dan memahami ajaran Islam dengan lebih mendalam.

*Pengembangan Karakter: Selain aspek ritual, Musholla Ad Durus menjadi wadah untuk menanamkan nilai-nilai luhur seperti kejujuran, disiplin, toleransi, dan kepedulian sosial. Melalui kegiatan keagamaan, siswa diajarkan untuk saling menghormati, bekerjasama, dan mengembangkan empati terhadap sesama.

*Kegiatan Khusus: Pada momen-momen tertentu seperti peringatan Hari Besar Islam (Maulid Nabi, Isra' Mi'raj, Nuzulul Qur'an) atau kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan, Musholla Ad Durus menjadi pusat kegiatan yang ramai. Acara-acara ini melibatkan seluruh warga sekolah, mempererat tali silaturahmi, dan memperkaya pemahaman spiritual.


Musholla Ad Durus adalah bukti komitmen SD Negeri 1 Kepanjen dalam tidak hanya mencetak siswa berprestasi secara akademik, tetapi juga pribadi yang utuh dengan landasan spiritual yang kuat. Kehadirannya membantu menyeimbangkan ilmu pengetahuan umum dengan pendidikan agama, menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas dan berakhlak mulia.

Perpustakaan Sari Ilmu: Jendela Dunia di SD Negeri 1 Kepanjen

Selamat datang di Perpustakaan Sari Ilmu, jantung literasi dan sumber pengetahuan di SD Negeri 1 Kepanjen! Bagi kami, perpustakaan bukan hanya sekadar ruangan dengan rak-rak buku, melainkan sebuah gerbang menuju dunia yang lebih luas, tempat di mana imajinasi berkembang dan rasa ingin tahu terpupuk setiap hari.

Di Perpustakaan Sari Ilmu, kami percaya bahwa setiap buku adalah harta karun yang menyimpan cerita, informasi, dan inspirasi tak terbatas. Kami berupaya keras untuk menyediakan lingkungan yang nyaman, ramah anak, dan menarik agar para siswa dan seluruh warga sekolah gemar membaca dan belajar. Dari dongeng penuh petualangan hingga buku pengetahuan yang membuka wawasan, koleksi kami dirancang untuk mendukung proses belajar mengajar sekaligus menumbuhkan minat baca sejak dini.

Kami mengundang seluruh siswa, guru, dan staf untuk datang, menjelajah, dan merasakan sendiri kehangatan serta kekayaan ilmu yang ditawarkan Perpustakaan Sari Ilmu. Mari bersama-sama menjadikan membaca sebagai kebiasaan baik dan perpustakaan sebagai sahabat setia dalam perjalanan menuntut ilmu.


Deskripsi Singkat Perpustakaan Sari Ilmu:

Nama                     : Perpustakaan Sari Ilmu

Lokasi                    : (Dalam lingkup Sekolah sebelah Musholla Ad Durus)

Jam Operasional    : (Senin-Jumat, Pukul 07.30 - 14.00 WIB)

Fasilitas Utama:

Koleksi Buku Lengkap: Ribuan judul buku cerita anak, buku pelajaran, buku referensi, majalah, dan komik edukatif.

Area Baca Nyaman: Sudut baca dengan kursi dan meja yang disesuaikan untuk anak-anak, serta area lesehan yang santai.

Program Literasi: Berbagai kegiatan menarik seperti bedah buku, mendongeng, lomba resensi, dan program membaca rutin.


Tujuan Kami:

Menumbuhkan minat baca dan budaya literasi di kalangan siswa.

Menyediakan sumber belajar yang beragam dan relevan dengan kurikulum.

Mengembangkan keterampilan mencari, mengolah, dan memanfaatkan informasi.

Menciptakan lingkungan belajar yang positif, inspiratif, dan menyenangkan bagi seluruh warga sekolah.


Mari bersama-sama kita manfaatkan Perpustakaan Sari Ilmu untuk menggali lebih banyak ilmu dan meraih cita-cita!

Unit Kesehatan Sekolah (UKS): Menjaga Kesehatan dan Kesejahteraan Siswa

Di SD Negeri 1 Kepanjen, kami percaya bahwa lingkungan belajar yang optimal dimulai dari kesehatan dan kesejahteraan seluruh warga sekolah, terutama para siswa. Itulah mengapa Unit Kesehatan Sekolah (UKS) menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung proses pendidikan kami. UKS bukan hanya sekadar ruangan untuk beristirahat saat sakit, melainkan sebuah program terpadu yang berupaya menanamkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat sejak dini.

Melalui UKS, kami berkomitmen untuk menciptakan sekolah yang sehat, aman, dan nyaman. Kami berusaha mencegah penyakit, mempromosikan kebiasaan hidup bersih dan sehat, serta memberikan pertolongan pertama yang cepat dan tepat ketika dibutuhkan. Dengan adanya UKS, kami berharap setiap siswa dapat belajar dengan tenang, tumbuh kembang secara optimal, dan menjadi generasi yang peduli terhadap kesehatan diri dan lingkungannya.

---


Apa itu UKS?

Unit Kesehatan Sekolah (UKS) adalah program yang dilaksanakan di sekolah untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat. Di SD Negeri 1 Kepanjen, UKS merupakan wadah bagi kami untuk melaksanakan Tri Program UKS, yaitu:

1.  Pendidikan Kesehatan: Kami secara rutin memberikan edukasi kepada siswa tentang berbagai topik kesehatan. Ini mencakup pentingnya mencuci tangan, menjaga kebersihan gigi dan mulut, gizi seimbang, pentingnya istirahat yang cukup, hingga bahaya penyakit menular. Pendidikan ini disampaikan melalui berbagai metode menarik, seperti ceramah singkat, poster, hingga praktik langsung.

2.  Pelayanan Kesehatan: UKS menyediakan fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan penanganan awal bagi siswa yang sakit di lingkungan sekolah. Tim UKS kami, yang terdiri dari guru pembina dan kader-kader kesehatan siswa, siap memberikan bantuan awal. Kami juga secara berkala bekerja sama dengan Puskesmas setempat untuk mengadakan pemeriksaan kesehatan rutin, imunisasi, dan skrining kesehatan bagi siswa.

3.  Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat: UKS turut berperan aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, hijau, dan sehat. Ini meliputi pengawasan kebersihan kantin, toilet, dan area sekolah lainnya. Kami juga mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan kebersihan seperti piket kelas, kerja bakti, dan pengelolaan sampah. Tujuannya agar siswa merasa nyaman dan aman dalam beraktivitas di sekolah.

*Siapa Saja yang Terlibat dalam UKS?*

Program UKS di SD Negeri 1 Kepanjen melibatkan berbagai pihak, antara lain:

*Kepala Sekolah: Sebagai penanggung jawab utama program UKS.

*Guru Pembina UKS: Guru yang secara khusus ditunjuk untuk mengelola dan menjalankan kegiatan UKS.

*Tenaga Kesehatan (Puskesmas): Mitra kami dalam memberikan pelayanan kesehatan, pemeriksaan, dan penyuluhan.

*Kader Kesehatan Sekolah (Dokter Kecil): Siswa-siswa pilihan yang dilatih untuk membantu guru pembina UKS dalam menjalankan program, seperti memberikan pertolongan pertama sederhana dan mempromosikan kebersihan di antara teman-teman mereka.

*Seluruh Warga Sekolah: Guru, staf, dan terutama para siswa, yang secara aktif berperan serta dalam menjaga kebersihan dan menerapkan gaya hidup sehat.


Fasilitas UKS Kami:

SD Negeri 1 Kepanjen memiliki ruang UKS yang nyaman, dilengkapi dengan:

* Tempat tidur untuk istirahat sementara.

* Kotak P3K dengan obat-obatan dasar dan peralatan medis sederhana.

* Alat pengukur tinggi dan berat badan.

* Informasi dan poster kesehatan yang edukatif.


Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas dan program UKS demi kesehatan dan kenyamanan belajar siswa-siswi SD Negeri 1 Kepanjen. Mari bersama-sama wujudkan sekolah yang sehat dan generasi yang cerdas dan bugar!


Pojok Pilah Sampah: Langkah Kecil untuk Bumi yang Lebih Baik

Di SD Negeri 1 Kepanjen, kami percaya bahwa setiap tindakan kecil bisa membawa perubahan besar, terutama untuk lingkungan kita. Salah satu wujud nyata komitmen kami terhadap kelestarian lingkungan adalah Pojok Pilah Sampah yang telah kami sediakan di beberapa titik strategis di lingkungan sekolah.

Apa Itu Pojok Pilah Sampah?

Pojok Pilah Sampah adalah area khusus di sekolah kami yang dilengkapi dengan beberapa tempat sampah terpisah berdasarkan jenisnya. Ini bukan sekadar tempat membuang sampah, tapi sebuah sistem sederhana yang mendidik kita semua untuk lebih peduli pada apa yang kita buang dan ke mana arahnya sampah itu nanti.

Kami menyediakan beberapa kategori tempat sampah, antara lain:

*Sampah Organik: Di sini, kamu bisa membuang sisa makanan, daun-daun kering, atau ranting pohon. Sampah jenis ini akan diolah menjadi kompos yang bisa menyuburkan tanaman di lingkungan sekolah kita. Jadi, sisa makananmu bisa kembali bermanfaat untuk tanaman!

*Sampah Anorganik (Daur Ulang): Kotak ini khusus untuk sampah yang bisa didaur ulang, seperti botol plastik bekas minuman, kertas bekas, kardus, atau kaleng. Sampah-sampah ini akan kami kumpulkan dan diserahkan ke bank sampah atau pengepul untuk diolah kembali menjadi produk baru. Dengan begitu, kita mengurangi sampah yang menumpuk di TPA.

*Sampah Residu/Lainnya: Ini adalah tempat untuk sampah yang tidak termasuk kategori organik maupun daur ulang, dan memang sulit untuk diolah lebih lanjut. Contohnya adalah plastik kemasan makanan ringan, styrofoam, atau popok bekas. Jumlah sampah residu ini sebisa mungkin kita kurangi bersama.


Mengapa Memilah Sampah Itu Penting?

Memilah sampah itu sangat penting karena:

1.  Mengurangi Penumpukan Sampah: Dengan memilah, kita membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), yang seringkali sudah kelebihan kapasitas.

2.  Menyelamatkan Sumber Daya Alam: Sampah yang didaur ulang berarti kita tidak perlu mengambil terlalu banyak bahan baku baru dari alam. Misalnya, mendaur ulang kertas berarti lebih sedikit pohon yang ditebang.

3.  Lingkungan Lebih Bersih dan Sehat: Sampah yang terpilah lebih mudah dikelola, mengurangi bau tidak sedap, dan mencegah pencemaran tanah serta air.

4.  Edukasi dan Kebiasaan Baik: Memilah sampah adalah kebiasaan baik yang perlu ditanamkan sejak dini. Dengan berlatih di sekolah, diharapkan kebiasaan ini akan terbawa sampai ke rumah dan lingkungan masyarakat.


Kami mengajak seluruh warga SD Negeri 1 Kepanjen – para siswa, guru, staf, hingga orang tua – untuk bersama-sama aktif menggunakan Pojok Pilah Sampah ini dengan benar. Mari kita tunjukkan bahwa SD Negeri 1 Kepanjen peduli terhadap lingkungan dan berkomitmen menciptakan masa depan yang lebih hijau!

Satu pilah sampahmu, satu langkah untuk bumi kita.

Koperasi Sekolah: Belajar Berwirausaha Sejak Dini!

Selamat datang di halaman Koperasi Sekolah! Di SD Negeri 1 Kepanjen, kami percaya bahwa pendidikan tidak hanya tentang angka dan huruf, tetapi juga tentang membentuk karakter dan keterampilan hidup. Salah satu wadah penting untuk mewujudkan hal ini adalah melalui Koperasi Sekolah kami.

Koperasi sekolah kami bukan sekadar toko di dalam lingkungan sekolah, tetapi juga menjadi laboratorium nyata bagi para siswa untuk belajar tentang ekonomi, kejujuran, tanggung jawab, dan kebersamaan. Ini adalah tempat di mana nilai-nilai koperasi, seperti gotong royong, kemandirian, dan kesejahteraan bersama, diajarkan dan dipraktikkan langsung.


Apa Itu Koperasi Sekolah Kami?

Koperasi sekolah adalah sebuah badan usaha kecil yang dikelola bersama oleh warga sekolah, terutama siswa, di bawah bimbingan guru. Tujuan utamanya bukan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya, melainkan untuk memenuhi kebutuhan anggota (siswa, guru, dan staf sekolah) serta menjadi sarana pendidikan dan pelatihan berwirausaha.

Di koperasi sekolah kami, Anda akan menemukan berbagai kebutuhan siswa sehari-hari, mulai dari alat tulis, buku, seragam, hingga makanan ringan dan minuman sehat. Semua produk yang dijual dipastikan berkualitas baik dan harganya pun bersahabat.


Manfaat Koperasi Sekolah Bagi Siswa:

Melalui kegiatan di koperasi sekolah, siswa kami mendapatkan banyak pelajaran berharga yang tidak ditemukan di bangku kelas:

*Belajar Bertanggung Jawab: Siswa yang terlibat dalam pengelolaan koperasi belajar tentang manajemen stok, pencatatan keuangan sederhana, dan pelayanan pelanggan.

*Mengembangkan Jiwa Wirausaha: Siswa diajak untuk berpikir kreatif dalam menjual produk, memahami harga, dan melayani pembeli. Ini adalah modal awal untuk menumbuhkan minat berwirausaha di masa depan.

*Melatih Kejujuran dan Keterampilan Sosial: Proses transaksi jual beli melatih kejujuran dalam berhitung dan berinteraksi dengan orang lain.

*Memahami Konsep Ekonomi Sederhana: Siswa belajar tentang penawaran, permintaan, harga, dan keuntungan secara praktis.

*Menumbuhkan Rasa Kebersamaan: Koperasi adalah milik bersama. Siswa belajar bahwa dengan bekerja sama, mereka bisa mencapai tujuan yang lebih besar dan merasakan manfaatnya secara kolektif.

*Penyediaan Kebutuhan yang Mudah: Siswa bisa mendapatkan kebutuhan sekolah mereka dengan cepat dan harga terjangkau tanpa harus keluar lingkungan sekolah.


Kami sangat bangga dengan peran koperasi sekolah sebagai salah satu pilar pendidikan karakter di SD Negeri 1 Kepanjen. Koperasi sekolah kami adalah bukti nyata bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja, bahkan saat berbelanja sekalipun!

Mari bersama-sama mendukung dan memanfaatkan Koperasi Sekolah kita, sebagai langkah nyata dalam mencetak generasi penerus yang cerdas, mandiri, dan berjiwa wirausaha.

Filosofi Logo: Harmoni Pendidikan dalam Bingkai Kehidupan

  Logo yang terlihat diatas atas prakarsa dari Bapak Candra Eko Suwasono, S.Kom, S.Pd, dengan bentuk segi lima melengkung berwarna biru , di...